Tidak Semua Orang Yang Melihat Satu Peristiwa Memiliki Pandangan Yang Sama

Kadang Bukan Job Desk Dalam Pekerjaan Yang Bikin Stres Tapi Rekan Kerja Yang Buat Pusing

Dulu suka heran melihat kenapa orang-orang kalo kerja ada yang sampe nangis, terseduh-seduh karena kerjaan. Dulu saya mikir, kalau nangis karena kerjaannya susah, atau ada kesulitan di job desk nya, harusnya gak usah nangis. Karena gak menyelesaikan masalahnya juga toh. Harusnya kan mencari jalan keluar, mencari penyelesaiannya. Daripada nangis. Bisa ke atasan atau rekan kerja minta bantuan. Mencari cara menyelesaikan masalah akan lebih baik saya rasa.

Kadang Bukan Job Desk Dalam Pekerjaan Yang Bikin Stres Tapi Rekan Kerja Yang Buat Pusing

Tapi setelah saya masuk dalam dunia kerja. Dan merasakan bagaimana bekerja. Dari beberapa tempat yang saya bekerja, untungnya saya belum pernah mendapatkan tempat yang sampai membuat saya menangis karena pekerjaannya yang rumit. Pun mendapatkan pekerjaan yang rumit, dan harus dikejar deadline, ya stres pasti. Tapi tidak membuat saya sampai harus menangis. Paling pun kalau harus dikejar deadline, risiko nya ya begadang. Gak tidur buat kejar kerjaan. Jadi jatohnya lemes aja, atau sampai badan sakit. Entah pegel atau sampai demam, atau maag karena tidur yang kurang dan pola makan terganggu.

Dan sampai satu waktu saya diinterview di salah satu PH, atau production house. Dan saat ditanya apakah saya pernah menangis karena kerjaan? Saya bilang sejauh ini enggak. Karena selama saya kerja, pun kalau nemu kerjaan yang rumit atau harus mengejar deadline, ya stres iya, tapi fokus ke nyari penyelesaiannya daripada nangis. Dan yang meng interview saya mengatakan, kalau begitu dia ragu kalau saya bisa kerja di PH tersebut. Karena di PH itu kerjanya gila-gilaan. Bahkan tak menentu, bisa tengah malam ditelepon karena urusan kerjaan. Dan banyak tekanan mental. Dan dia takut saya gak mampu.

Karena belum pernah nangis karena kerjaan. Setelah saya pikir, gak make sense. Apa harus nangis karena kerjaan dulu baru dibilang dia berpengalaman dan mampu? Tapi setelah sejauh ini saya bekerja, untungnya saya masih belum menangis karena job desk saya. Tapi menangis karena orang kantor iya. Lebih ke nangis, karena gak nyangka ternyata orang-orang dalam lingkungan kerja bisa ada loh yang sejahat-jahat itu.