“Kuda Hitam” Istilah Dalam Dunai Sepak Bola Yang Datang Dari Swedia

Sepakbola pada tahun 1979 akan dikenang dengan moment hadirnya “Si Telinga Besar” di City Ground. Nottingham Forest telah membuat kejutan dengan keberhasilannya menyingkirkan nama-nama besar dalam perjalanannya memenangkan ajang kompetisi yang sudah kita kenal dengan istilah Liga Champions.

Nottingham sebelumnya sukses meraih gelar dikampanye debut pertama. Mereka tampil setelah mendapatkan posisi takhta Inggris untuk pertama kalinya. Tidak hanya itu saja, Nottingham juga mampu mempertahankan title juara ajang Piala Champions semusim kemudian. Maka sangat wajar jika mereka menjadi contoh untuk para kuda hitam.

Namun, seiring berjalan waktu, sejarah sering melupakan satu hal. Perjalanan Malmo FF, yaitu tim asal Swedia yang mengalami kekalahan dibabak final 1979. Kekalahan tersebut tidaklah menjadi sebuah kekalahan yang spektakuler. Berasal dari negara kecil dengan tradisi sepakbolanya yang tidak sekuat area lain, Malmo lebih layak menjadi sebuah simbol inspirasi yang sesungguhnya untuk mereka yang mengejar mimpi.

Malmo sebenarnya adalah salah satu nama besar yang ada di Swedia. Mereka berhasil sukses menorehkan kemenangan sebanyak 12 kali sebelum 1979. Periode berharga dan penting terjadi pada pertengahan 1970’an. Keadaan tersebut tidak lepas dari tangan dingin manager asal Inggris, Bob Houghton. Namun, kinerja yang dimiliki sang pelatih tetap dianggap kurang mengesankan.

Mereka harus merasakan kekalahan dan harus dikalahkan oleh klub raksasa Jerman, Bayern Munchen saat babak kedua musim 1975 / 1976. Semusim kemudian, Malmo bahkan harus takluk dengan klub wakil Italia, Torino. Kegagalan tersebut membuat posisi Houghton terancam apalagi Malmo harus takluk kembali saat berhadapan dengan Halmsads. Keadaan tersebut juga takhtanya menjadi turun.

Dengan keadaan tersebut, Houghton tidak diam saja, dirinya mendatangkan Roland Andersson dan Robert Prytz serta Staffan Tapper yang dijadikan sebagai kapten tim. Malmo pun bangkit dan jaya kembali serta menguasai Swedia dan berhasil lolos pada musim 1978 – 1979.

Sampai saat ini, Malmo masih menjadi salah satu wakil Swedia yang berhasil masuk kekompetisi Premier antarklub asal Eropa. Torehan tersebut sangat memotivasi untuk tim kecil yang berasal dari negara kecil dan menginginkan impian besar untuk bisa meraih kejayaan.